The One and Only You #9

27/08/2014


The One and Only You

“gue kenal sama korbannya Ri” ucap sisi sangsi “gue tau semuanya karena gue punya om yang nanganin kasus kak Ari, jadi gak mungkin kabar yang gue tau ini palsu” ucapan sisi itu membuat Tari semakin kaget, tidak mungkin sisi berbohong, tidak mungkin om sisi yang menangani kasus kak Ari mengada-ada. Tari hanya bisa terdiam dia sangat shock dengan berita yang dia dengar.

“dan bukan hanya gue yang tau kasus ini,satu sekolah kita mengetahuinya. Lo liat tadi kak Ari cuma sendiriankan? itu karena tidak ada seorang pun yang mau berteman dengannya Ri” ya sisi benar Ari hanya sendiri tadi berdiri dikoridor utama, dan saat Tari melihat Ari untuk pertama kalinya juga Ari sendirian, dia bermain basket sendirian. ada rasa kasihan dihati Tari, bagaimana kesepiannya Ari tanpa teman disekolah. tetapi ada rasa ngeri juga menyelimuti hatinya ‘dia pernah melukai orang hingga mengalami luka fatal’.

“kenapa kak Ari melakukan semua itu?” akhirnya Tari bisa mengendalikan perasaannya, dia menatap sisi serius.

“menurut kabar yang gue denger, dia mengalami gangguan dijiwanya” sisi diam sejenak mukanya semakin mengeras “saat dia berumur 13 tahun, kak Ari ditemukan dirumahnya sedang duduk disamping mayat ibunya yang berlumuran darah, diperutnya tertancap sebuah pisau” tangan Tari gemetaran diatas meja, dikepalkannya kedua tangannya yang masih gemetar. ”dan di duga kak Ari sudah membunuh ibunya sendiri, belum ada bukti kalau dia sudah membunuh ibunya karena tidak ditemukan sidik jari pada pisau itu” lanjut sisi masih dengan muka serius yang sama. ”dan satu hal lagi yang sangat penting dia itu playboy, menurut gosip yang gue denger dia pernah ngehamilin salah satu pacarnya. jadi gue harap lo jauh-jauh deh sama dia”

Setelah mendengar cerita menyeramkan itu Tari jadi tidak konsen dalam menerima pelajaran.pikiran dan hatinya masih berkecamuk, benarkah kak Ari melakukan semua itu? benarkah kak Ari tega melukai seseorang? Benarkah kak Ari pernah menghamili orang? dan yang paling membuat Tari ngeri benarkah kak Ari yang sudah membunuh ibunya,ibu kandungnya? semua pertanyaan itu begitu sulit untuk Tari cerna. senyum itu, suara itu, sentuhan lembut itu, orang itu, tidak mungkin,ini mustahil. tanpa sadar Tari menggelang-gelengkan kepalanya, untuk menyadarkan diri bahwa itulah keadaan sebenarnya. tidak mungkin orang-orang disekolah ini bisa hanya mempercayai dari gosip belaka, iyakan? pasti semua cerita itu benar. 

Bersambung ke Part 10

Author by : Irma Fitrianingsih

Share
 
Copyright © 2015 HIMAKOM STISIP MBOJO-BIMA
Distributed By My Blogger Themes | Design By Herdiansyah Hamzah