The One and Only You #7

27/08/2014


The One and Only You

Pelajaran pertamapun dimulai, pelajaran kesukaan Tari yaitu bahasa inggris. menurutnya pelajaran ini sangat unik, mulai dari cara penulisannya, cara menyebutkan kata demi kata (yang berbeda jauh dari tulisannya, pikirkan saja tulisannya one kenapa tiba-tiba disebut wan?). tapi berbeda terbalik dengan Sisi, ia lebih menyukai pelajaran yang dipenuhi dengan angka dan perhitungan yang membuat otak jungkir balik. dan ia juga pernah mengatakan kalau ia sedang bosan atau tidak bisa tidur ia akan memecahkan beberapa soal matematika. Anehkan?.


Dan jam bahasa inggris yang diajarkan oleh bu Taripun selesai dengan berbunyinya bel tanda istirahat,guru yang memiliki badan tinggi ramping itupun meninggalkan kelas Tari dan para murid yang berada didalamnya menghambur keluar.

“Kita ke kantin yuk”ajak Sisi setelah memasukkan buku-bukunya kedalam tas “oke, yuk” jawab Tari juga setelah melakukan hal yang sama. keduanya pun keluar kelas, menelusuri koridor yang dipenuhi murid-murid cowok yang sedang bersenda gurau, saat melewati koridor utama yang kosong berdirilah seorang cowok tinggi menjulang, berbadan besar. kalau dikira-kirakan mungkin tinggi badannya itu 180-an atau lebih, habis postur badannya melebihi murid SMA pada umumnya, yang dikenal oleh Tari bernama Ari. Ari yang sedang berdiri menyandar pada tembok dan memasukkannya kedalam saku celana abu-abunya yang terlihat agak kumal tapi malah membuat cowok itu tambah keren, terlihat nakal namun manis. Saat berpapasan dengan Tari dan Sisi, Ari mengeluarkan tangan kanannya dan sedikit melambaikan tangannya pada mereka dengan senyum manisnya.

“Hai, Tari” sapa ari saat melihat Tari didepannya “Hai”ucap Tari untuk membalas sapaan cowok manis itu, Sisi terdiam sejenak lalu menarik-narik tangan Tari untuk cepat-cepat pergi dari tempat itu.
“ayo, Ri. permisi kak” ucap Sisi agak membungkuk saat meminta izin pada Ari dan langsung membawa Tari pergi, Tari hanya bisa mengikuti Sisi dengan kerutan dikeningnya. Dan saat sampai di kantin Sisi langsung mendudukkan Tari di meja kantin yang tak berpenghuni disamping stan makanan dan mendudukkan dirinya di kursi panjang didepan Tari, sehingga mereka dapat saling menatap.

“lo kenal sama kak Ari?” ucap Sisi agak berbisik seolah-olah pertanyaan itu adalah pertanyaan rahasia yang jika diketahui orang lain mereka akan mati.

Sambil mengerutkan kening yang sedari tadi sudah berkerut Tari menjawab “iya, dia nganterin gue pulang kemaren” dengan polosnya “lo kenapa sih Si?” tanya Tari karena Sisi tadi sangat aneh dengan menarik-narik dirinya menjauh dari Ari.

“kalau lo masih sayang sama nyawa lo, lo jauhin dia” masih dengan suara berbisiknya Sisi melontarkan pernyataan yang membuat kening Tari semakin kribo. “kenapa? kok nyawa lo bawa-bawa” tanya Tari tak sadar juga berbisik. Apa maksud Sisi? kenapa dekat dengan Ari membahayakan nyawanya?


Bersambung ke Part 8

Author by : Irma Fitrianingsih
Part 6 | Part 7 | Part 8
Share
 
Copyright © 2015 HIMAKOM STISIP MBOJO-BIMA
Distributed By My Blogger Themes | Design By Herdiansyah Hamzah