Tari pun berjalan menuju bangku itu, yang mulai sekarang akan menjadi bangkunya dan menghempaskan tubuhnya hingga terduduk di bangku itu “Hai, nama gue Sisi” ucapnya sambil tersenyum, seyumannya manis. “Gue Tari” balas Tari juga dengan senyuman manisnya. Pelajaran pun di mulai, selama pelajaran Tari tidak bisa memusatkan pikirannya pada pelajaran karena para lelaki dikelas terus mengganggunya, ada yang melemparnya dengan gulungan kertas, ada yang hanya menatapnya dan ada yang berbisik memanggil namanya.
Setelah pelajaran selesai, penderitaan Tari tidak berhenti disitu. Sekarang para siswa laki-laki yang sedari tadi berusaha menarik perhatiannya berkumpul mengelilingi bangkunya. wajah-wajah terobsesi, senyuman-senyuman yang mengerikan berada disekitarnya.
“Nama gue Rei” “Nama gue Dani” “Nama gue Rangga”
dan masih banyak nama lain yang tidak begitu diingat Tari. Ia hanya bisa menyambut tangan-tangan yang berada didepannya dengan senyuman aneh dibibir. Tari mulai kewalahan dengan tingkah cowok-cowok yang terobsesi dihadapannya ini, Sisi yang sedari tadi hanya melihat mulai kesal juga. Tiba-tiba digebraknya meja sehingga makhluk-makhluk disekelilingnya terdiam. ”udah-udah kenalannya!!” teriaknya sambil menghalau semua tangan yang tersodor dihadapan tari “nggak liat tari udah enek banget liat tampang-tampang lo pada?!” Tari kaget ternyata cewek yang awalnya ia kira cewek pendiam, cupu dan manis ini sangat garang.
Bersambung ke Part 4
Author by : Irma Fitrianingsih
Part 2 | Part 3 | Part 4